Darbotz
Biografi
Lahir di Indonesia, 1981
Darbotz adalah salah satu seniman jalanan paling terkenal—meskipun anonim—di Indonesia. Menghabiskan sebagian besar hidupnya di Jakarta, ibu kota dan kota metropolitan Indonesia, telah membuatnya menyadari semua kesibukannya. Baginya, kemacetan lalu lintas, kekacauan, dan kesibukan Jakarta harus dihadapi setiap hari. Melalui karya-karyanya, ia belajar menerima kenyataan hidupnya di masyarakat urban seperti Jakarta dan lebih jauh mengeksplorasi keindahan di balik kegilaan itu. Ia menciptakan alter ego untuk menghadapi kota yang keras yang disebut "cumi", karakter monster yang dapat beradaptasi dan terus berevolusi dengan lingkungannya.
Ia biasanya menggunakan warna hitam dan putih untuk menyeimbangkan warna-warna meriah di lingkungan perkotaan yang berasal dari iklan, papan reklame, kotak neon, dan lampu kota. Dengan menggunakan warna monokromatik, karya seninya dapat menonjol di antara kepadatan visual yang luar biasa. Baru-baru ini ia bereksperimen dengan warna-warna primer atau cerah untuk mencerminkan objek yang akrab dengan jalan, seperti oranye yang menyerupai kerucut lalu lintas atau merah, biru, dan hijau yang juga digunakan untuk rambu-rambu jalan.
Darbotz berasumsi bahwa pola yang diterapkannya di jalanan atau media konvensional seperti kanvas dan kertas adalah sama—energi yang dikeluarkan, ide yang disajikan, serta teknik yang diterapkan. Namun, masing-masing memiliki tantangan dan pengalaman yang berbeda baginya. Sementara kanvas atau kertas memiliki permukaan yang lebih kecil untuk ditanggapi, keduanya umumnya lebih nyaman untuk dilakukan. Di jalanan tidak ada batasan ruang, kita dapat mencium indra di jalanan, polusi, angin, kemacetan lalu lintas, dan suara mobil yang lewat.