Lukisan surealis karya Fandi Anga Saputra sangat terinspirasi dari kenangan masa kecilnya di desa yang gemar bermain-main dengan unsur alam. Dalam eksplorasi seninya, Fandi melihat bagaimana hubungan antar manusia mirip dengan simbiosis di alam, khususnya bagaimana setiap interaksi dapat memberikan pengaruh baik dan terkadang buruk. Fandi mendistorsi atau menciptakan makhluk imajiner dalam karyanya untuk merepresentasikan bagaimana pikiran seorang anak dapat memandang alam sebagai sesuatu yang magis. Ia mengajak penonton menebak makhluk hidup apa saja yang mereka lihat dalam karya-karyanya. Dengan demikian, karya-karyanya menjadi ruang dinamis bagi penonton untuk berimajinasi dan kehilangan fokus—untuk menjadi anak-anak kembali sejenak. Karakter seperti anak kecil dengan kepala lebih besar dari tubuhnya melambangkan orang-orang yang menghadapi masalah sulit di awal masa kanak-kanak. Mereka mewujudkan orang-orang yang dipaksa untuk tumbuh secara psikologis lebih cepat yang tidak dapat dicapai oleh tubuh mereka. Masa kecil mereka direnggut, dan kekosongan yang ditinggalkan digantikan oleh tanggung jawab terhadap diri sendiri dan keluarga.