Yosefa Aulia

Kohesi Initiatives mempersembahkan Larung, presentasi tunggal pertama seniman asal Bandung Yosefa Aulia, yang terdiri dari lebih dari 20 gambar baru dengan spidol di atas kertas dan kertas handmade.

Karya-karya dalam presentasi tunggal ini berkisar pada makna kata Larung, yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai “peti mati tanpa dasar” (kata benda) atau “membiarkan hanyut” (kata kerja). Larung sebagai kata benda merepresentasikan bagaimana tema “kematian” seringkali menjadi landasan bagi karya-karya Yosefa—sebuah pengaruh yang didasarkan pada trauma masa kecilnya saat mencoba menyelamatkan nyawa seekor burung yang terluka dan sekarat yang ia temukan di halaman belakang rumahnya. Larung sebagai kata kerja bisa dikaitkan dengan pengalaman Yosefa dalam berkarya, caranya melarutkan segala pikiran, perasaan, kesenangan, dan kegelisahan, campuran ekspresi dan katarsis, sehingga menghasilkan narasi yang campur aduk, terkadang tidak berhubungan.

Dalam kalimatnya sendiri, Ocipa berujar:

“…, dalam presentasi “Larung” ini karya-karya drawing saya beraksi sebagai halaman-halaman puisi yang

terkesan absurd dan tidak berkaitan satu sama lainnya namun terjahit menjadi sebuah buku puisi yang tunggal.”

Dengan sendirinya, narasi dalam karya Yosefa merupakan gambaran imajinasi yang absurd. Berisi serpihan-serpihan tubuh manusia—tubuh yang tidak utuh, kadang hanya satu, kadang bertumpuk—berpadu dengan berbagai tumbuhan, hewan, dan benda. Komponen visual ini membentuk kesatuan yang absurd dan aneh dalam karya Ocipa, menciptakan gambar surealis dan bernuansa gotik dengan warna yang lembut dan hidup.